Kamis, 15 November 2012

FISIKA - GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK

Sahabatku, nih ada lagi salah satu tugas makalah fisika. Tak ubahnya aku membagikan tugasku kepada kalian semua para SahabatKU. Mudah-mudahan berguna ya..... eitss, tapi harus ingat! kalau kalian mau pada copast jadi penCOPAST yang kreatif! jangan semua diambil, diubah sedikit lah.... OK, OK, OK, Sahabatku. Aku tidak larang copast loh, hanya sekedar mengingatkan saja!


BAB 1
PENDAHULUAN

A.              Latar Belakang

               James Clerk Maxwell (1831-1879), adalah orang pertama yang menghitung besar laju rambatan gelombang elektro-magnet dalam ruang hampa.

Gelombang elektromagnetik sebenarnya selalu ada disekitar kita, salah satu contohnya adalah sinar matahari, gelombang ini tidak memerlukan medium perantara dalam perambatannya. Contoh lain adalah gelombang radio. Tetapi spektrum gelombang elektromagnetik masih terdiri dari berbagai jenis gelombang lainnya, yang dibedakan berdasarkan frekuensi atau panjang gelombangnya. Untuk itu disini kita akan mempelajari tentang rentang spektrum gelombang elektromagnetik, karakteristik khusus masing-masing gelombang elektromagnetik di dalam spektrum dan contoh dan penerapan masing-masing gelombang elektromagnetik.


B.              Rumusan Masalah


1.      Apa pengertian gelombang elektromagnetik ?
2.      Apakah kegunaan gelombang elektromagnetik ?
3.      Jelaskan tentang spektrum gelombang elektromagnetik ?
4.      Bagaimanakah pemanfaatan gelombang elektromagnetik ?




BAB II
PEMBAHASAN

1.Pengertian Gelombang Elektromagnetik

James Clerk Maxwell (1831-1879), adalah orang pertama yang menghitung besar laju rambatan gelombang elektro-magnet dalam ruang hampa. Cahaya termasuk gelombang elektro-magnetik. Cepat rambat gelombang elektromagnetik (c) tergantung dari permitivitas (ε ) dan permeabilitas ( µ) zat.
εr = permeabilitas relatif
εo = permeabilitas udara

Untuk medium hampa udara, Untuk medium hampa udara, εr dan µr masing-masing sama dengan 1. Cepat rambat gelombang elektromagnetik dengan εo= 8,85 x 10-12 dan µo = 4x 10-7 diperoleh sebesar c = 3 x 108 m/s. Dengan demikian dapat dihitung cepat rambat gelombang elektromagnetik pada suatu medium, jika diketahui permitifitas dan permeabilitas relatifnya.

Hubungan panjang gelombang () dan frekuensi gelombang (f) dinyatakan dengan rumus

C = cepat rambat gelombang

= panjang gelombang

 f = frekuensi

Hubungan antara medan listrik (E), medan magnet (B), dan arah rambatan (c) gelombang elektromagnetik dapat ditentukan dengan menggunakan aturan tangan kiri.
Elektromagnetik dari kata “Elektro” dan “Magnetik” yang berarti gelombang yang terdiri dari energy Listrik dan Magnet yang memancar dengan sumber Muatan yang bergerak bolak-balik. System kerja elektromagnetik merambat dengan system tangan kanan manusia yaitu arah jari keatas adalah Medan Listrik, arah telapak tangan adalah Medan Magnet, dan arah jempol adalah arah merambat vektor gelombang.
Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat walau tidak ada medium. Energi elektromagnetik merambat dalam gelombang dengan beberapa karakter yang bisa diukur, yaitu: panjang gelombang/wavelength, frekuensi, amplitude/amplitude, kecepatan. Amplitudo adalah tinggi gelombang, sedangkan panjang gelombang adalah jarak antara dua puncak. Frekuensi adalah jumlah gelombang yang melalui suatu titik dalam satu satuan waktu. Frekuensi tergantung dari kecepatan merambatnya gelombang. Karena kecepatan energi elektromagnetik adalah konstan (kecepatan cahaya), panjang gelombang dan frekuensi berbanding terbalik. Semakin panjang suatu gelombang, semakin rendah frekuensinya, dan semakin pendek suatu gelombang semakin tinggi frekuensinya.
 Energi elektromagnetik dipancarkan, atau dilepaskan, oleh semua masa di alam semesta pada level yang berbeda-beda. Semakin tinggi level energi dalam suatu sumber energi, semakin rendah panjang gelombang dari energi yang dihasilkan, dan semakin tinggi frekuensinya. Perbedaan karakteristik energi gelombang digunakan untuk mengelompokkan energi elektromagnetik.

2.      Kegunaan Gelombang Elektromagnetik

Saat ini hampir semua manusia memiliki peralatan yang satu ini. Dia begitu kecil yang bisa dengan nyaman diletakkan di dalam saku, namun dianggap memiliki fungsi yang sangat besar terutama untuk berkomunikasi. Ya, benda itu adalah sebuah ponsel (telepon seluler). Saat ini ponsel tidak hanya digunakan untuk menelpon saja tetapi juga untuk fungsi lain seperti mengirim dan menerima pesan singkat (sms), mendengarkan musik, atau mengambil foto. Bagaimana perangkat ponsel dapat terhubung dengan perangkat ponsel yang lain padahal mereka saling berjauhan?
Konsep yang bisa menjelaskan fenomena ini adalah konsep gelombang elektromagnetik. Dan, konsep gelombang elektromagnetik ternyata sangat luas tidak hanya berkaitan dengan TV atau ponsel saja, melainkan banyak aplikasi lain yang bisa sering kita temukan sehari-hari di sekitar kita. Aplikasi tersebut meliputi microwave, radio, radar, atau sinar-x.
Sebagaimana yang telah dibahas sebelumnya bahwa ada dua hukum dasar yang menghubungkan gejala kelistrikan dan kemagnetan.
Pertama, arus listrik dapat menghasilkan (menginduksi) medan magnet. Ini dikenal sebagai gejala induksi magnet. Peletak dasar konsep ini adalah Oersted yang telah menemukan gejala ini secara eksperimen dan dirumuskan secara lengkap oleh Ampere. Gejala induksi magnet dikenal sebagai Hukum Ampere.


   Michael Faraday, penemu induksi elektromagnetik:
Kedua, medan magnet yang berubah-ubah terhadap waktu dapat menghasilkan (menginduksi) medan listrik dalam bentuk arus listrik. Gejala ini dikenal sebagai gejala induksi elektromagnet. Konsep induksi elektromagnet ditemukan secara eksperimen oleh Michael Faraday dan dirumuskan secara lengkap oleh Joseph Henry. Hukum induksi elektromagnet sendiri kemudian dikenal sebagai Hukum Faraday-Henry.
Dari kedua prinsip dasar listrik magnet di atas dan dengan mempertimbangkan konsep simetri yang berlaku dalam hukum alam, James Clerk Maxwell mengajukan suatu usulan. Usulan yang dikemukakan Maxwell, yaitu bahwa jika medan magnet yang berubah terhadap waktu dapat menghasilkan medan listrik maka hal sebaliknya boleh jadi dapat terjadi. Dengan demikian Maxwell mengusulkan bahwa medan listrik yang berubah terhadap waktu dapat menghasilkan (menginduksi) medan magnet. Usulan Maxwell ini kemudian menjadi hukum ketiga yang menghubungkan antara kelistrikan dan kemagnetan.
James Clerk Maxwell peletak dasar teori gelombang elektromagnetik:
Jadi, prinsip ketiga adalah medan listrik yang berubah-ubah terhadap waktu dapat menghasilkan medan magnet. Prinsip ketiga ini yang dikemukakan oleh Maxwell pada dasarnya merupakan pengembangan dari rumusan hukum Ampere. Oleh karena itu, prinsip ini dikenal dengan nama Hukum Ampere-Maxwell.
Dari ketiga prinsip dasar kelistrikan dan kemagnetan di atas, Maxwell melihat adanya suatu pola dasar. Medan magnet yang berubah terhadap waktu dapat membangkitkan medan listrik yang juga berubah-ubah terhadap waktu, dan medan listrik yang berubah terhadap waktu juga dapat menghasilkan medan.






3.      Spektrum Gelombang Elektromagnetik

Gelombang elektromagnetik yang dirumuskan oleh Maxwell ternyata terbentang dalam rentang frekuensi yang luas. Sebagai sebuah gejala gelombang, gelombang elektromagnetik dapat diidentifikasi berdasarkan frekuensi dan panjang gelombangnya. Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik sebagaimana gelombang radio atau sinar-X.


Masing-masing memiliki penggunaan yang berbeda meskipun mereka secara fisika menggambarkan gejala yang serupa, yaitu gejala gelombang, lebih khusus lagi gelombang elektromagnetik. Mereka dibedakan berdasarkan frekuensi dan panjang gelombangnya. Gambar di atas  menunjukkan spektrum gelombang elektromagnetik.
Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik. Akan tetapi, spektrum gelombang elektromagnetik masih terdiri dari berbagai jenis gelombang lainnya, yang dibedakan berdasarkan frekuensi atau panjang gelombangnya. Spektrum gelombang elektromagnetik, menurut ITU berdasarkan besar frekuensinya dapat dibagi menjadi: Extramely low freguency, Very low freguncy, low freguency, medium freguensi, high freguency, very high freguency (VHF), ultrahigh freguency (UHF), superhigh freguency (SHF), extremely high freguency (EHF), dan tremendously high freguency (THF).

4.      Pemanfaatan Gelombang Elektromagnetik

Pemanfaatan Spektrum Gelombang Elektromagnetik dalam Kehidupan- Jauh sebelum Maxwell meramalkan gelombang elektromagnetik, cahaya telah dipandang sebagai gelombang. Akan tetapi, tidak seorang pun tahu jenis gelombang apakah cahaya itu. Baru setelah adanya hasil perhitungan Maxwell tentang kecepatan gelombang elektromagnetik dan bukti eksperimen oleh Hertz, cahaya dikategorikan sebagai gelombang elektromagnetik. Tidak hanya cahaya yang termasuk gelombang elektromagnetik melainkan masih banyak lagi jenis-jenis yang termasuk gelombang elektromagnetik. Gelombang elektromagnetik telah dibangkitkan atau dideteksi pada jangkauan frekuensi yang lebar. Jika diurut dari frekuensi terbesar hingga frekuensi terkecil, yaitu sinar gamma, sinar-X, sinar ultraviolet, sinar tampak (cahaya), sinar inframerah, gelombang mikro (radar), gelombang televisi, dan gelombang radio. Gelombang-gelombang ini disebut spektrum gelombang elektromagnetik. Berikut adalah pemanfaatan gelombang elektromagnetik pada spektrum tersebut:

Ø  Sinar Gamma
Sinar gamma merupakan salah satu spektrum gelombang elektromagnetik yang memiliki frekuensi paling besar atau panjang gelombang terkecil. Frekuensi yang dimiliki sinar gamma berada dalam rentang 1020 Hz sampai 1025 Hz. Sinar gamma dihasilkan dari peristiwa peluruhan inti radioaktif. Inti atom unsur yang tidak stabil meluruh menjadi inti atom unsur lain yang stabil dengan memancarkan sinar radioaktif, di antaranya sinar alfa, sinar beta, dan sinar gamma. Di antara ketiga sinar radioaktif ini, yang termasuk gelombang elektromagnetik adalah sinar gamma. Sementara dua lainnya merupakan berkas partikel bermuatan listrik. Jika dibandingkan dengan sinar alfa dan sinar beta, sinar gamma memiliki daya tembus yang paling tinggi sehingga dapat menembus pelat logam hingga beberapa sentimeter. Sekarang, sinar gamma banyak dimanfaatkan dalam bidang kedokteran, diantaranya untuk mengobati penyakit kanker dan mensterilkan peralatan rumah sakit. Selain itu, sinar gamma dapat digunakan untuk melihat kerusakan pada logam.

Ø  Sinar-X
Sinar-X, dikenal juga sebagai sinar Röntgen. Nama ini diambil dari penemunya, yaitu Wilhelm C. Röntgen (1845 – 1923). Sinar-X dihasilkan dari peristiwa tumbukan antara elektron yang dipercepat pada beda potensial tertentu. Sinar-X digunakan dalam bidang kedokteran, seperti untuk melihat struktur tulang yang terdapat dalam tubuh manusia. Jika Anda pernah mengalami patah tulang, sinar ini dapat membantu dalam mencari bagian tulang yang patah tersebut. Hasil dari sinar ini berupa sebuah film foto yang dapat menembus hingga pada bagian tubuh yang paling dalam. Orang yang sering merokok dengan yang tidak merokok akan terlihat bedanya dengan cara menyinari bagian tubuh, yaitu paru-paru. Paru-paru orang yang merokok terlihat bercak-bercak berwarna hitam, sedangkan pada normalnya paru-paru manusia cenderung utuh tanpa bercak.

Ø  Sinar Ultraviolet
Sinar ultraviolet dihasilkan dari radiasi sinar Matahari. Selain itu, dapat juga dihasilkan dari transisi elektron dalam orbit atom. Jangkauan frekuensi sinar ultraviolet, yaitu berkisar diantara 105 hertz sampai dengan 1016 hertz. Sinar ultraviolet dapat berguna dan dapat juga berbahaya bagi kehidupan manusia. Sinar ultraviolet dapat dimanfaatkan untuk mencegah agar bayi yang baru lahir tidak kuning warna kulitnya. Selain itu, sinar ultraviolet yang berasal dari Matahari dapat merangsang tubuh manusia untuk memproduksi vitamin D yang diperlukan untuk kesehatan tulang. Sinar ultraviolet tidak selamanya bermanfaat. Lapisan ozon di atmosfer Bumi (pada lapisan atmosfer) berfungsi untuk mencegah supaya sinar ultraviolet tidak terlalu banyak sampai ke permukaan Bumi. Jika hal tersebut terjadi, akan menimbulkan berbagai penyakit pada manusia, terutama pada kulit.

Ø  Sinar Tampak
Sinar tampak atau cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang dapat dilihat dan sangat membantu dalam penglihatan. Anda tidak akan dapat melihat apapun tanpa bantuan cahaya. Sinar tampak memiliki jangkauan panjang gelombang yang sempit, mulai dari 400 nm sampai dengan 700 nm. Sinar tampak terdiri atas tujuh spektrum warna, jika diurutkan dari frekuensi terkecil ke frekuensi terbesar, yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu (disingkat mejikuhibiniu). Sinar tampak atau cahaya digunakan sebagai penerangan ketika di malam hari atau ditempat yang gelap. Selain sebagai penerangan, sinar tampak digunakan juga pada tempat-tempat hiburan, rumah sakit, industri, dan telekomunikasi.

Ø  Sinar Inframerah
Sinar inframerah memiliki jangkauan frekuensi antara 1011 hertz sampai 1014 hertz. Sinar inframerah dihasilkan dari transisi elektron dalam orbit atom. Benda yang memiliki temperatur yang lebih relatif terhadap lingkungannya akan meradiasikan sinar inframerah, termasuk dari dalam tubuh manusia. Sinar ini dimanfaatkan, di antaranya untuk pengindraan jarak jauh, transfer data ke komputer, dan pengendali jarak jauh (remote control). Seorang tentara yang sedang berperang dapat melihat musuhnya dalam kegelapan dengan bantuan kacamata inframerah yang dapat melihat hawa panas dari seseorang. Dengan menggunakan kacamata ini dengan sangat mudah seseorang dapat ditemukan dalam ruangan gelap. Sinar inframerah dapat digunakan juga dalam bidang kedokteran, seperti diagnosa kesehatan. Sirkulasi darah dalam tubuh Anda dapat terlihat dengan menggunakan bantuan sinar inframerah. Selain itu, penyakit seperti kanker dapat dideteksi dengan menyelidiki pancaran sinar inframerah dalam tubuh Anda.

Ø  Gelombang Mikro
Gelombang mikro dihasilkan oleh rangkaian elektronik yang disebut osilator. Frekuensi gelombang mikro sekitar 1010 Hz. Gelombang mikro disebut juga sebagai gelombang radio super high frequency. Gelombang mikro digunakan, di antaranya untuk komunikasi jarak jauh, radar (radio detection and ranging), dan memasak (oven). Di pangkalan udara, radar digunakan untuk mendeteksi dan memandu pesawat terbang untuk mendarat dalam keadaan cuaca buruk. Antena radar memiliki dua fungsi, yaitu sebagai pemancar gelombang dan penerima gelombang. Gelombang mikro yang dipancarkan dilakukan secara terarah dalam bentuk pulsa. Ketika pulsa dipancarkan dan mengenai suatu benda, seperti pesawat atau roket pulsa akan dipantulkan dan diterima oleh antena penerima, biasanya ditampilkan dalam osiloskop. Jika diketahui selang waktu antara pulsa yang dipancarkan dengan pulsa yang diterima Δt dan kecepatan gelombang elektromagnetik c = 3 × 108 m/s, jarak antara radar dan benda yang dituju (pesawat atau roket), dapat dituliskan dalam persamaan berikut
s = ½ c.Δt
dengan: s = jarak antara radar dan benda yang dituju (m),
c = kecepatan gelombang elektromagnetik (3 × 108 m/s), dan
Δt = selang waktu (s).
Angka 2 yang terdapat pada Persamaan muncul karena pulsa melakukan dua kali perjalanan, yaitu saat dipancarkan dan saat diterima. Saat ini radar sangat membantu dalam pendaratan pesawat terbang ketika terjadi cuaca buruk atau terjadi badai. Radar dapat berguna juga dalam mendeteksi adanya pesawat terbang atau benda asing yang terbang memasuki suatu wilayah tertentu.
Ø  Gelombang Radio
Mungkin Anda sudah tahu atau pernah mendengar gelombang ini. Gelombang radio banyak digunakan, terutama dalam bidang telekomunikasi, seperti handphone, televisi, dan radio. Di antara spektrum gelombang elektromagnetik, gelombang radio termasuk ke dalam spektrum yang memiliki panjang gelombang terbesar dan memiliki frekuensi paling kecil. Gelombang radio dihasilkan oleh elektron pada kawat penghantar yang menimbulkan arus bolak-balik pada kawat. Kenyataannya arus bolak-balik yang terdapat pada kawat ini, dihasilkan oleh gelombang elektromagnetik. Gelombang radio ini dipancarkan dari antena pemancar (transmitter) dan diterima oleh antena penerima (receiver). Jika dibedakan berdasarkan frekuensinya, gelombang radio dibagi menjadi beberapa band frekuensi. Nama-nama band frekuensi beserta kegunaannya dapat Anda lihat pada tabel berikut ini.
Rentang Frekuensi Gelombang Radio, berikut nama band, singkatan, frekuensi, panjang gelombang, dan Contoh Penggunaan:
1. Extremely Low Frequency(ELF)=(3 – 30GHz),(105 – 104km),Komunikasi dengan bawah laut
2. Super Low Frequency(SLF)=(30 – 300GHz),(104 – 103km),Komunikasi dengan bawah laut
3. Ultra Low Frequency(ULF)=(300 – 3000Hz),(103 – 102km),Komunikasi dalam pertambangan
4. Very Low Frequency(VLF)=(3 – 30GHz),(102 – 104km),Komunikasi di bawah laut
5. Low Frequency(LF)=(30 – 300GHz),(10 – 1km)   Navigasi
6. Medium Frequency(MF)=(300 – 3000GHz),(1 – 10–1km),Siaran radio AM
7. High Frequency(HF)=(3 – 30GHz),(10–1 – 10–2km),Radio amatir
8. Very High Frequency(VHF)=(30 – 300GHz),(10–2 – 10–3km),Siaran radio FM dan televisi
9. Ultra High Frequency(UHF)=(300 – 3000Hz),(10–3 – 10–4km),Televisi dan handphone
10. Super High Frequency(SHF)=(3 – 30GHz),(10–4 – 10–5km),Wireless LAN
11. ExtremelyHighFrequency(EHF)=(30 – 300GHz),(10–5 – 10–6km),Radio astronomi
Manfaat Gelombang Elektromagnetik di bidang teknologi (Fisika):
Perlu diketahui. Rentang/spektrum Gelombang Elektromagnetik (GEM). Terdiri dari beberapa urutan, yakni sinar gamma, sinar X, ultra violet, cahaya tampak, infra merah, gelombang mikro, gelombang TV dan gelombang radio, dst dalam urutan ini frekuensinya makin kecil, tapi panjang gelombangnya makin besar.






BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Begitu besar peranan gelombang elektromagnetik yang bermanfaat dalam kehidupan kita sehari-hari, tanpa kita sadari keberadaannya.

Spektrum elektromagnetik adalah rentang semua radiasi elektromagnetik yang mungkin. Spektrum elektromagnetik dapat dijelaskan dalam panjang gelombang, frekuensi, atau tenaga per foton. Spektrum ini secara langsung berkaitan :

Spektrum elektromagnetik dapat dibagi dalam beberapa daerah yang terentang dari sinar gamma gelombang pendek berenergi tinggi sampai pada gelombang mikro dan gelombang radio dengan panjang gelombang sangat panjang. Pembagian ini sebenarnya tidak begitu tegas dan tumbuh dari penggunaan praktis yang secara historis berasal dari berbagai macam metode deteksi. Biasanya dalam mendeskripsikan energi spektrum elektromagnetik dinyatakan dalam elektronvolt untuk foton berenergi tinggi (di atas 100 eV), dalam panjang gelombang untuk energi menengah, dan dalam frekuensi untuk energi rendah (? = 0,5 mm). Istilah “spektrum optik” juga masih digunakan secara luas dalam merujuk spektrum elektromagnetik, walaupun sebenarnya hanya mencakup sebagian rentang panjang gelombang saja (320 – 700 nm)[1].

Dan beberapa contoh spektrum elektromagnetik seperti :
§  Radar (Radio Detection And Ranging),digunakan sebagai pemancar dan penerima gelombang)
§  Infra Merah
§  Dihasilkan dari getaran atom dalam bahan dan dimanfaatkan untuk mempelajari struktur molekul
§  Sinar tampak
§  Mempunyai panjang gelombang 3990 Aº – 7800 Aº.
§  Ultra ungu
§  Dimanfaatkan untuk pengenalan unsur suatu bahan dengan teknik spektroskopi.
§   

B.     Saran
Dengan adanya gelombang elektromagnetik, kita  dimudahkan dalam berbagai bidang kehidupan. Seperti dibidang kesehatan, industry, bahkan teknologi. Maka dari itu, sudah selayaknya kita menggunakannya serta memanfaatkan seefektif dan seefisien mungkin gelombang elektromagnetik tersebut.



DAFTAR PUSTAKA


·         Tim Redaksi Pustaka Setia. 2005. Panduan SPMB Ipa 2006. Bandung: Pustaka Setia

·         Jones, E.R dan Chiulders, R.L. 1994. Contemporary Collage Physics, Second Edition. New York: Addison Wesley Longman.

·         www.wikipedia.com

·         www.google.com

























BIOLOGI - PERUBAHAN LINGKUNGAN DAN ETIKA LINGKUNGAN



Sahabatku, nih ada lagi salah satu tugas makalah biologi. Mudah-mudahan berguna ya..... eitss, tapi ingat! kalau kalian mau pada copast jadi penCOPAST yang kreatif! jangan semua diambil, diubah sedikit lah.... OK, OK, OK, Sahabatku. Aku tidak larang copast loh, hanya sekedar mengingatkan aja!

BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
      Lingkungan adalah kesatuan ruang yang meliputi seluruh benda, daya keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan aktivitasnya. Komponen lingkungan hidup terdiri dari faktor abiotik (tanah, air, udara, cuaca, suhu) dan faktor biotik (tumbuhan dan hewan, termasuk manusia).
      Lingkungan hidup, baik abiotik maupun biotik memengaruhi dan dipengaruhi oleh manusia. Semua yang terdapat pada lingkungan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia, karena lingkungan memiliki daya dukung. Daya dukung lingkungan adalah kemampuan lingkungan untuk mendukung kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
      Makhluk hidup harus mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan agar dapat bertahan hidup dan mempertahankan keberadaannya (eksistensi). Untuk mempertahankan kelangsungan hidup organisme, diperlukan adanya hubungan timbal balik (interaksi) antara kelompok-kelompok organisme dengan lingkungan hidupnya Kondisi lingkungan yang alami dengan segala keragaman interaksinya dapat menjaga keseimbangan alam.
      Keseimbangan lingkungan secara alami dapat berlangsung karena beberapa hal, yaitu komponen-komponen yang ada terlibat dalam reaksi-reaksi dan berperan sesuai kondisi keseimbangn, pemindahan energi (arus energi), dan siklus biogeokimia dapat berlangsung. Namun tidak menutup kemungkinan kondisi lingkungan yang demikian tersebut dapat mengalami perubahan akibat campur tangan manusia dengan segala pemenuhan kebutuhan yang melampaui batas. Gangguan tersebut juga dapat berupa pengurangan fungsi dari komponen atau hilangnya sebagian komponen yang dapat menyebabkan putusnya mata rantai dalam ekosistem.
      Oleh karena itu, adapun tujuan penyusunan makalah ini yaitu :
1.      Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor penyebab perubahan lingkungan
2.      Untuk mengetahui bagaimana dampak perubahan lingkungan yang disebabkan oleh manusia terhadap keseimbangan ekosistem
3.      Untuk mengetahui apa saja prinsip yang perlu diperhatikan sehubungan dengan penerapan etika lingkungan
4.      Untuk mengetahui tujuan dan upaya pengelolaan lingkungan

B.      RUMUSAN MASALAH
1.      Apa saja faktor-faktor penyebab perubahan lingkungan ?
2.      Bagaimana dampak perubahan lingkungan yang disebabkan oleh manusia terhadap keseimbangan ekosistem ?
3.      Apa saja prinsip yang perlu diperhatikan sehubungan dengan penerapan etika  lingkungan ?
4.      Apa tujuan dan upaya pengelolaan lingkungan ?

C.    HIPOTESIS
      Faktor-faktor penyebab perubahan lingkungan meliputi faktor alam dan faktor manusia. Faktor alam tersebut dapat disebabkan oleh bencana alam sedangkan faktor manusia disebabkan oleh ulah manusia yang dapat mengganggu keseimbangan ekosistem. Oleh karena itu, perlu diterapkan prinsip etika lingkungan yang meliputi kebijaksanaan manusia dalam bergaul dengan lingkungannya. Etika lingkungan tersebut memerlukan pengelolaan lingkungan secara baik dan efisien, contohnya reboisasi, melakukan proses daur ulang sampah, konservasi air dan tanah, dan sebagainya.




BAB II
PEMBAHASAN

A.    Faktor-faktor Penyebab Perubahan Lingkungan
      Perubahan lingkungan dapat terjadi secara alami maupun disebabkan oleh kegiatan manusia.
1.      Perubahan Lingkungan Secara Alami
      Faktor alami yang menyebabkan perubahan keseimbangan komponen biotik dan abiotik meliputi bencana alam, contohnya gempa bumi, letusan gunung berapi, banjir, tanah longsor, kebakaran hutan, badai, bahkan tsunami. Bencana alam tesebut dapat mengubah lahan pertanian menjadi danau, kawasan yang telah tertata menjadi porak-poranda, dan menyebabkan terputusnya rantai makanan akibat menurunnya populasi suatu jenis makhluk hidup yang menunjukkan bahwa keseimbangan lingkungan sudah terganggu.
2.      Perubahan Lingkungan yang disebabkan oleh Kegiatan Manusia
      Dibanding komponen biotik lainnya, manusia merupakan komponen biotik yang mempunyai pengaruh ekologi terkuat di biosfer bumi ini. Dengan kemampuannya untuk mengembangkan ilmu dan teknologi, manusia mempunyai pengaruh yang sangat besar baik pengaruh yang memusnahkan ekosistem maupun yang meningkatkan ekosistem. Dalam upaya memenuhi kebutuhan hidupnya manusia mampu mengubah lingkungan sesuai dengan yang diinginkan tanpa memedulikan bahwa ulah manusia tersebut dapat mengganggu keseimbangan lingkungan.
      Berikut ini beberapa kegiatan manusia yang mengakibatkan perubahan lingkungan :
a.       Penebangan dan Pembakaran Hutan
b.      Penggunaan bahan-bahan kimia dan pestisida secara berlebihan
c.       Eksploitasi sumber daya laut
d.      Perpindahan penduduk
e.       Penggunaan kendaraan bermotor
f.       Perburuan liar
g.      Perusakan terumbu karang

B.     Dampak Perubahan Lingkungan yang Disebabkan Oleh Manusia Terhadap Keseimbangan Ekosistem
1.      Penebangan dan Pembakaran Hutan
Manusia melakukan penebangan dan pembakaran hutan secara liar demi membuka lahan pertanian, pemukiman, serta mengambil kayu dari hutan sebagai bahan dalam membuat perlengkapan rumah tangga. Kegiatan tersebut tentu saja membuat hutan menjadi gundul. Beberapa populasi tumbuhan berkurang bahkan punah, beberapa hewan yang masih hidup kehilangan tempat tinggal. Mereka pun harus mengungsi untuk mendapatkan tempat tinggal baru yang menuntut mereka untuk mampu beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Hewan yang tidak mampu beradaptasi pun akan mati. Selain itu, hutan yang gundul tidak mampu menahan dan menyimpan air sehingga daerah menjadi tandus, bahkan rawan bencana alam seperti tanah longsor dan banjir. Keseimbangan ekosistem pun terganggu
2.      Penggunaan bahan-bahan kimia dan pestisida secara berlebihan
Manusia menggunakan bahan kimia untuk keperluan rumah tangga, pertanian, maupun industri. Salah satunya adalah penggunaan detergen sebaga bahan pembersih. Bahan ini menghasilkan busa yang dapat mencemari lingkungan. Apalagi jika busa tersebut dialirkan ke perairan. Busa detergen akan menutupi permukaan perairan sehingga sinar matahari tidak dapat menembus perairan. Proses fotosintesis tumbuhan air menjadi terganggu. Akibatnya tumbuhan kekurangan makanan dan akhirnya mati. Matinya tumbuhan air akan menyebabkan persediaan oksigen menjadi berkurang sehingga hewan air yang kekurangan oksigen ikut mati.
Contoh lainnya adalah penggunaan pestisida yang berlebihan untuk memberantas hama tanaman yang dapat membunuh hewan lain yang lebih menguntungkan. Keadaan-keadaan tersebut dapat memengaruhi keseimbangan ekosistem.
3.      Eksploitasi sumber daya laut
      Dilakukannya eksploitasi sumber daya alam secara intensif terkadang  mengarah kepada over ekploitasi. Ketika pemanfaatan lebih besar dari pada ketersediaan maka akan terjadi pemanfaatan yang berlebihan. Salah satu sumber daya laut yang telah diekploitasi secara berlebihan adalah sumber daya perikanan. Meskipun secara keseluruhan sumber daya perikan laut baru dimanfaatkan sekitar 38 % dari total potensinya, namun di wilayah perairan yang padat penduduk dan padat industri menunjukkan bahwa beberapa stok sumber daya perikanan telah mengalami kondisi tangkap lebih (overfishing) dan jumlahnya semakin menurun.
      Eksploitasi sumber daya laut ini umumnya berupa kegiatan pengeboran minyak di laut. Kegiatan ini dapat menyebabkan pencemaran apabila terjadi kebocoran sehingga menyebabkan minyak mencemari laut. Sinar matahari yang dibutuhkan dalam proses fotosintesis tanaman air akan terhalang oleh minyak yang menutupi permukaan. Sehingga jumlah oksigen berkurang dan hewan laut kesulitan bernapas. Hal ini akan mengganggu ekosistem laut.
4.      Perpindahan penduduk
Perpindahan penduduk mengakibatkan daerah yang di datangi menjadi sangat padat akibat jumlah pemukiman yang terbatas. Hal ini akan memicu terbentuknya pemukiman kumuh yang memengaruhi kualitas kesehatan manusia dan menyebabkan pencemaran lingkungan semakin meningkat sehingga dapat mengganggu keseimbangan ekosistem
5.      Penggunaan kendaraan bermotor
Dalam menjalankan kendaraan bermotor dibutuhkan bahan bakar, baik itu bensin maupun solar. Namun pembakaran bahan bakar tersebut menyebabkan polusi udara. Pembakaran tersebut menghasilkan gas karbon dioksida sehingga bumi menjadi semakin panas. Akibatnya, banyak makhluk hidup yang sulit beradaptas. Beberapa diantara mereka akan mati sehingga akan mengganggu keseimbangan ekosistem.
6.      Perburuan liar
Sebagian manusia gemar melakukan perburuan liar terhadap hewan dan tumbuhan dengan tujuan tertentu. Perburuan tersebut dapat mengakibatkan kelangkaan hewan dan tumbuhan. Jika tidak dihentikan, perburuan liar dapat mengakibatkan kepunahan. Akibatnya, keseimbangan ekosistem menjadi terganggu
7.      Perusakan terumbu karang
Terumbu karang merupakan rumah bagi hewan-hewan laut. Warnanya yang indah membuat sebagian kalangan  mengambilnya untuk dijadikan hiasan. Pengambilan ini tentu mengancam keberadaan terumbu karang. Apalagi terumbu karang membutuhkan waktu yang sangat lama untuk dapat terbentuk kembali. Akibatnya, ikan-ikan kehilangan tempat tinggal. Ekosistem laut menjadi terganggu. Jika dibiarkan, lambat laun ikan-ikan akan punah.
Perburuan Liar

C.    Prinsip yang Diperhatikan Sehubungan Dengan Penerapan Etika  Lingkungan   
      Etika lingkungan adalah kebijaksanaan moral manusia dalam bergaul dengan lingkungannya.  Etika lingkungan diperlukan agar setiap kegiatan yang menyangkut lingkungan dipertimbangkan secara cermat sehingga keseimbangan lingkungan tetap terjaga. Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan sehubungan dengan penerapan etika lingkungan antara lain :
a.       Manusia merupakan bagian dari lingkunganyang tidak terpisahkan sehingga perlu menyayangi semua kehidupan dan lingkungannya selain dirinya sendiri.
b.      Manusia hendaknya selalu berupaya untuk menjaga kelestarian, keseimbangan, dan keindahan alam.
c.       Kebijaksanaan penggunaan sumber daya alam yang terbatas termasuk bahan energi
d.      Lingkungan disediakan bukan untuk manusia saja tetapi untuk semua makhlk hidup
e.       Ditetapkannya undang undang sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap lingkungan.lingkungan perlu dikelola dengan baik.
      Adapun tuntutan suatu etika lingkungan dapat di uraikan sebagai berikut:
1)      Manusia harus belajar untuk menghormati alam. Alam dilihat tidak sematamata sebagai sesuatu yang berguna bagi manusia, melainkan yang mempunyai nilai sendiri. Jika terpaksa manusia mencampuri proses-proses alam, maka tidak dilakukan secara menyeluruh dan  terus menerus agar tetap terjaga keutuhannya.
2)      Manusia harus memberikan suatu perasaan tanggung jawab khusus terhadap lingkungan lokal. Agar lingkungan manusia bersih, sehat, alamiah, dan  diupayakan agar manusia tidak membuang sampah seenaknya,
3)      Manusia harus merasa bertanggung jawab terhadap kelestarian biosfer. Untuk itu, diperlukan sikap peka terhadap kehidupan.
4)      Etika lingkungan hidup menuntut larangan keras untuk merusak, mengotori, mematikan, menghabiskan, menyia-nyiakan, melumpuhkan, membuang dan meracuni lingkungan.
5)      Solidaritas dengan generasi-generasi yang akan datang. Harus menjadi acuan dalam komunikasi dengan lingkungan
6)      Kesadaran Lingkungan
Hasil penelitian teoritik tentang kesadaarn lingkungan hidup dari Neolaka (1991), menyatakan bahwa kesadaran adalah keadaan tergugahnya jiwa terhadap sesuatu, dalam hal ini terhadap lingkungan hidup, yang dapat terlihat dari perlaku dan tidakan masing-masing individu
      Etika lingkungan atau ekologi juga dapat dibagi menjadi dua macam, antara lain :
1.       Etika ekologi dalam.
Etika ekologi dalam adalah pendekatan terhadap lingkungan yg melihat pentingnya memahami lingkungan sebagai keseluruhan kehidupan yg saling menopang, sehingga semua unsur mempunyai arti dan makna yang sama. Prinsipnya, semua bentuk kehidupan memiliki nilai bawaan dan karena itu memiliki hak untuk menuntut penghargaan karena harga diri, hak untuk hidup, dan hak untuk berkembang. Kesimpulannya adalah lingkungan moral harus melampaui spesies manusia dengan memasukkan komunitas yang lebih luas, yaitu komunitas yang menyertakan binatang dan tumbuhan serta alam. Dengan demikian lingkungan patut dihargai dan diperlakukan dengan cara yang baik. Secara umum, etika ini menekankan hal-hal sebagai berikut :
a.       Manusia adalah bagian dari alam
b.      Menekankan hak hidup mahluk lain, walaupun dapat dimanfaatkan oleh manusia, tidak boleh diperlakukan sewenang-wenang
c.        Prihatin akan perasaan semua mahluk dan sedih jika alam diperlakukan sewenang-wenang
d.       Kebijakan manajemen lingkungan bagi semua mahluk
e.        Alam harus dilestarikan dan tidak dikuasai
f.        Pentingnya melindungi keanekaragaman hayati
g.      Menghargai dan memelihara tata alam
h.      Mengutamakan tujuan jangka panjang sesuai ekosistem.
2.      Etika ekologi dangkal
Etika ekologi dangkal adalah pendekatan terhadap lingkungan yang menekankan lingkungan sebagai sarana untuk kepentingan manusia. Pada umumnya para ahli memiliki pandangan bahwa alam bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Etika ini dapat digolongkan menjadi dua yaitu etika antroposentris yang menekankan segi estetika dari alam dan etika entroposentris yang mengutamakan kepentingan generasi penerus. Adapun etika yang antroposentris ini memahami bahwa alam merupakan sumber hidup manusia. Etika ini menekankan hal-hal sebagai berikut :
a.       Manusia terpisah dari alam
b.       Mengutamakan hak-hak manusia atas alam tetapi tidak menekankan tanggung jawab manusia.
c.        Mengutamakan perasaan manusia sebagai pusat keprihatinannya
d.      Kebijakan dan manajemen sunber daya alam untuk kepentingan manusia
e.        Norma utama adalah untung rugi.
f.       Mengutamakan rencana jangka pendek
g.      Pemecahan krisis ekologis melalui pengaturan jumlah penduduk khususnya dinegara miskin
h.      Menerima secara positif pertumbuhan ekonomi

D.    Tujuan dan upaya pengelolaan lingkungan
      Pengelolaan lingkungan adalah upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksnaan penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan, dan pengendalian lingkungan hidup. Adapun tujuan pengelolaan lingkungan antara lain :
a.       Mencapai  kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan hidup sebagai tjuan membangun manusia seutuhnya
b.      Mewujudkan manusia sebagai pembina lingkungan
c.       Mengendalikan pemanfaat sumber daya secara bijaksana
d.      Melaksanakan pembangungan berwawasan lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan mendatang
e.       Melindungi negara terhadap dampak di luar wilayah negara yang menyebabkan kerusakan dan pencemaran lingkungan
      Berdasarkan tujuan tersebut, maka  beberapa upaya pengelolaan lingkungan yang dapat dilakukan, antara lain :
a.    Melakukan perlindungan hutan dengan cara antara lain: menebang
b.    hutan secara selektif, melakukan reboisasi yang berfungsi sebagai penahan
angin dan pengikat tanah, mencegah terjadinya
kebakaran hutan, pangadaan taman nasional, dan lain-lain.
c.     Menggunakan pestisida dan pupuk sesuai dosis yang dianjurkan.
d.    Mengolah limbah sebelum dibuang ke sungai atau ke saluran air yang lain.
e.    Tidak membuang sampah sembarangan.
f.     Melakukan proses daur ulang untuk sampah yang bisa dimanfaatkan.
g.    Melindungi dan mengembangkan hewan dan tumbuhan, khususnya hewan dan tumbuhan yang langka. Perlindungan tersebut dapat melalui suka margasatwa, cagaralam, taman nasional, dll, serta membantu perkembangbiakan hewan dan tumbuhan melalui sebuah tempat penangkaran
h.    Melakukan konservasi tanah dan air
i.      Larangan internasional yang lebih keras dan usaha perlindungan untuk melindungi habitat alam dan mencegah pembunuhan dan perdagangan satwa liar.
j.      Larangan produksi dan penggunaan chlorofluorocarbon (CFC), yaitu senyawa yang dapat membuat ozon berlubang.







BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
a.       Faktor-faktor perubahan lingkungan meliputi faktor perubahan lingkungan secara alami dan faktor perubahan lingkungan karena ulah manusia
b.      Dampak yang ditimbulkan oleh perubahan lingkungan diantaranya mengganggu keseimbangan ekosistem, merugikan manusia, mengakibatkan punahnya berbagai makhluk hidup, dan lain-lain
c.       Salah satu prinsip etika lingkungan yaitu manusia hendaknya selalu berupaya untuk menjaga kelestarian, keseimbangan, dan keindahan alam.
d.      Salah satu tujuan pengelolaan lingkungan adalah mengendalikan pemanfaatan sumber daya secara bijaksana, contohnya tidak mengeksploitasi sumber daya alam secara berlebihan

B.     SARAN
1.      Senantiasa menjaga keseimbangan dan kelestarian lingkungan sekitar.
2.      Pemerintah tidak boleh lemah dalam pengawasan dan penegakan peraturan tentang pengelolaan lingkungan.
3.      Diharapkan untuk mengadakan sosialisasi pemahaman dampak perubahan lingkungan dan etika lingkungan kepada masyarakat untuk meningkatkan kepedulian terhadap keberadaan lingkungan dan makhluk hidup disekitarnya.






DAFTAR PUSTAKA

Sulistyorini, Ari. 2009. BIOLOGI 1 Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Buku Sekolah
Eletronik
Kistinnah, Idun &  Endang Sri Lestari. 2009. BIOLOGI Makhluk Hidup dan
Lingkungannya SMA/MA. Jakarta: Buku Sekolah Elektronik
Ferdinand P. Fictor & Moekti Ariebowo. 2009. Praktis Belajar BIOLOGI Untuk
SMA/MA Kelas X. Jakarta: Buku Sekolah Elektronik
Suwarno. 2009. Panduan Pembelajaran BIOLOGI untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta:
Buku Sekolah Elektronik
http://www.google.com