Assalamu’Alaikum Warahmatullahi
Wabarakatuh…..
Haihaihai Sahabatku,, ,
, nih ada lagi salah satu tugas BIOLOGI-LAPORAN PROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA TANAMAN JAGUNG. Tak ubahnya
aku membagikan tugasku kepada kalian semua para SahabatKU. Mudah-mudahan
berguna ya..... eitss, tapi harus ingat! kalau kalian mau pada copast jadi
penCOPAST yang kreatif! jangan semua diambil, diubah sedikit lah.... OK, OK,
OK, Sahabatku. Aku tidak larang copast loh, hanya sekedar mengingatkan saja!
ok deh, tanpa basa basi lagi langsung saja Cekidot***
LAPORAN BIOLOGI
I.
Judul Percobaan : Proses
Pertumbuhan dan Perkembangan pada
Tumbuhan Jagung
II.
Pendahuluan
Pertumbuhan dan
perkembangan merupakan dua aktifitas kehidupan yang tidak dapat dipisahkan,
karena prosesnya berjalan bersamaan. Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses
pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak
dapat kembali ke bentuk semula. Perkembangan adalah peristiwa perubahan
biologis menuju kedewasaan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan
perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan.
Perkecambahan
diawali dengan penyerapan air dari lingkungan air dari lingkungan sekitar biji,
baik tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah
membesarnya ukuran biji yang disebut tahap imbibisi. Biji menyerap air dari
lingkungan sekelilingnya, baik dari tanah maupun dari udara (dalam bentuk uap
air ataupun embun). Efek yang terjadi membesarnya ukuran biji karena sel-sel
embrio membesar dan biji yang melunak.
Dalam proses pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh dua faktor
yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal meliputi cahaya
matahari, suhu, kelembaban, air, pH, tanah, dan nutrisi. Adapun faktor
internalnya hanya dipengaruhi oleh dua komponen utama yakni hormon dan gen.
Percobaan yang dilakukan oleh kelompok kami yaitu meneliti tentang pertumbuhan
dan perkembangan pada tumbuhan jagung dengan memerhatikan faktor eksternal
berupa cahaya matahari.
III.
Tujuan
Percobaan
Menganalisis
pengaruh intensitas cahaya matahari terhadap proses pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan jagung.
IV.
Alat
dan Bahan
-
2
pot
-
Beberapa
biji jagung
-
Tanah
gembur
-
Mistar
-
Air
V.
Langkah
Kerja
1.
Rendam
beberapa biji jagung dalam air selama sehari sebelum penanaman
2.
Siapkan
medium tanah yang telah bercampur dengan kotoran hewan pada dua area
3.
Tanam
biji jagung yang telah direndam pada masing-masing area
4.
Tunggu
sampai tanaman jagung menampakkan pertumbuhan
5.
Pindahkan
tanaman jagung pada dua wadah yang telah disiapkan
6.
Lakukan
pengamatan terhadap pertumbuhan dan perkembangan pada jagung.
VI.
Tabel Hasil Pengamatan
Hari
|
Tanggal
|
Perubahan Morfologi
|
|||
Pertambahan Jagung / cm
|
Perkembangan Jumlah dan Lebar daun
|
||||
Terang
|
Gelap
|
Terang
|
Gelap
|
||
1
|
28
Agustus 2013
|
0,7 cm
|
0,9 cm
|
J = 1 daun
P = 0,4
cm
L = 0,5
cm
|
J = 1
daun
P = 0,6
cm
L = 0,35
cm
|
2
|
29
Agustus 2013
|
1,3 cm
|
1,7 cm
|
J = 1
daun
P = 1,4
cm
L = 0,5
cm
|
J = 1
daun
P = 2,9 cm
L = 0,35
cm
|
3
|
30
Agustus 2013
|
2 cm
|
2,9 cm
|
J = 2 daun
P = 2,5
cm
L = 0,65
cm
|
J = 1
daun
P = 4,75
cm
L = 0,5
cm
|
4
|
31
Agustus 2013
|
2,3 cm
|
3,5 cm
|
J = 2
daun
P = 4,7
cm
L = 0,8
cm
|
J = 2 daun
P = 6,8
cm
L = 0,75
cm
|
5
|
1
September 2013
|
3,1 cm
|
4,1 cm
|
J = 2 daun
P = 5,1
cm
L = 1,2
cm
|
J = 1
daun
P = 7,3
cm
L = 0,9
cm
|
6
|
2
September 2013
|
3,7 cm
|
5,3 cm
|
J = 2
daun
P = 5,65
cm
L = 1,25
cm
|
J = 2
daun
P = 7,7
cm
L = 1 cm
|
7
|
3
September 2013
|
4,2 cm
|
6 cm
|
J = 2
daun
P = 5,9
cm
L = 1,25
cm
|
J = 2
daun
P = 8 cm
L = 1,1
cm
|
8
|
4
September 2013
|
4,9 cm
|
7,2 cm
|
J = 3
daun
P = 6,2
cm
L = 1,3
cm
|
J = 2
daun
P = 8,2
cm
L = 1,2 cm
|
9
|
5 September
2013
|
5,5 cm
|
8,5 cm
|
J = 3
daun
P = 6,9
cm
L = 1,4
cm
|
J = 2
daun
P = 8,9
cm
L = 1,3
cm
|
10
|
6
September 2013
|
5,8 cm
|
9,7 cm
|
J = 3
daun
P = 8 cm
L = 1,45
cm
|
J = 2
daun
P = 9,4 cm
L = 1,3 cm
|
11
|
7
September 2013
|
6 cm
|
11,9 cm
|
J =3 daun
P = 10 cm
L = 1,5
cm
|
J = 2
daun
P = 10,7
cm
L = 1,4
cm
|
12
|
8
September 2013
|
6,3 cm
|
12,7 cm
|
J = 4
daun
P = 12 cm
L = 1,55 cm
|
J = 3
daun
P = 13 cm
L = 1,4
cm
|
13
|
9
September 2013
|
7,5 cm
|
14 cm
|
J = 4
daun
P = 13,7
cm
L = 1,55
cm
|
J = 3
daun
P = 14,3
cm
L = 1,45
cm
|
14
|
10 September
2013
|
8,2 cm
|
16,3 cm
|
J = 4
daun
P = 14 cm
L = 1,6
cm
|
J = 3
daun
P = 15,9
cm
L = 1,5
cm
|
15
|
11
September 2013
|
9,7 cm
|
17,1 cm
|
J = 4
daun
P = 13,5
cm
L = 1,65
cm
|
J = 4
daun
P = 17,5
cm
L = 1,5
cm
|
16
|
12
September 2013
|
11,2 cm
|
18,3 cm
|
J = 5
daun
P = 15 cm
L = 1,7
cm
|
J = 4
daun
P = 19,6
cm
L = 1,6
cm
|
17
|
13
September 2013
|
13 cm
|
19,4 cm
|
J = 5
daun
P = 16,5
cm
L = 1,75
cm
|
J = 4
daun
P = 21,4
cm
L = 1,65
cm
|
18
|
14
September 2013
|
14,8 cm
|
20,3 cm
(layu)
|
J = 5
daun
P = 18,3
cm
L = 1,9
cm
|
J = 4
daun
P = 22,6
cm
L = 1,65
cm
|
19
|
15
September 2013
|
16 cm
|
20,5 cm
(layu)
|
J = 5
daun
P = 19,7
cm
L = 2,1
cm
|
J = 5
daun
P = 23,8
cm
L = 1,7
cm
|
20
|
16
September 2013
|
17,8 cm
|
20,7 cm
(layu)
|
J = 5
daun
P = 20,3
cm
L = 2,3
cm
|
J = 5
daun
P = 24,5
cm
L = 1,8 cm
|
21
|
17
September 2013
|
19,1 cm
|
mati
|
J = 5
daun
P = 21 cm
L = 2,35
cm
|
-
|
22
|
18
September 2013
|
21,4 cm
|
mati
|
J = 5
daun
P = 21,3
cm
L = 2,4
cm
|
-
|
23
|
19
September 2013
|
24 cm
|
mati
|
J = 6
daun
P = 21,7
cm
L = 2,41
cm
|
-
|
24
|
20
September 2013
|
28,5 cm
|
mati
|
J = 6
daun
P = 22,1
cm
L = 2,43
cm
|
-
|
25
|
21
September 2013
|
30 cm
|
mati
|
J = 6
daun
P = 22,6
cm
L = 2,45
cm
|
-
|
26
|
22
September 2013
|
32 cm (layu)
|
mati
|
J = 6
daun
P = 23 cm
L = 2,5
cm
|
-
|
VII. Analisis Pengamatan
Dari percobaan
tersebut dapat diketahui perbedaan pertumbuhan tanaman yang di letakkan pada
tempat yang berbeda, yakni satu diantaranya di letakkan pada tempat gelap atau
tempat kekurangan cahaya dan tempat terang atau tempat yang cukup cahaya yakni
sebagai berikut :
1. Tanaman
yang di letakkan pada tempat gelap mengalami pertambahan tinggi yang lebih
cepat. Namun lebar
daunnya kecil dan tipis,
warna daunnya tidak hijau ( pucat ) dan batang kecambahnya tidak kokoh dan
melengkung. Batang kecambah melengkung karena pertambahan tinggi yang sangat
pesat, namun batangnya tidak kuat. Tanaman ini mengalami gejala etiolasi,
dikarenakan kekurangan cahaya disaat perkecambahan. Gejala etiolasi ditandai
dengan pertambahan tinggi yang sangat cepat dikarenakan hormon auksin yang
berfungsi dalam perpanjanga sel – sel tumbuhan dapat bekerja secara maksimal di
tempat yang tanpa cahaya matahari. Karena kekuarangan cahaya, sehingga menyebabkan
daun berwarna pucat, berukuran kecil, tipis dan batangnya tidak kokoh karena
tanaman tidak bisa melakukan proses fotosintesis sehingga tanaman kekurangan
nutrisi. Walaupun pertumbuhan
jagung ditempat gelap lebih cepat, akan tetapi daunnya berwarna
kuning/pucat dan batangnya lemas hingga akhirnya mati, karena daun kekurangan
cahaya dan tidak bisa melakukan fotosintesis.
2. Tanaman
yang diletakkan pada tempat terang mengalami pertumbuhan yang lambat, namun
jumlah daunnya bertambah lebih cepat, berwarna hijau lebar dan tebal dan batang
kecambahnya kokoh. Pertumbuhan yang lambat ini disebabkan oleh Fungsi hormone
auksin yang dihambat oleh cahaya matahari. Karena dengan cahaya matahari
yang cukup tanaman tersebut dapat melakukan proses fotosintesis secara
maksimal, sehingga tanaman tersebut memiliki nutrisi yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan tubuhnya. Nutrisi yang cukup itulah yang menyebabkan tanaman tersebut
tampak lebih gemuk, kokoh berdaun lebar, tebal dan banyak. Sehingga pertumbuhan jagung ditempat terang tumbuhnya relatif setabil
karena kebutuhan cahaya yang cukup, daunnya lebih hijau/segar, dan batangnya lebih kokoh dari yang lain.
Dari keterangan di atas dapat diketahui bahwa
cahaya sangat dibutuhkan bagi kelangsungan hidup tumbuhan, khususnya pada pertumbuhan dan perkembangan jagung. Hal ini menandakan bahwa tumbuhan membutuhkan
pengaruh cahaya agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, dapat melakukan
fotosintesis, menjaga keseimbangan, dan lain lain.
Pertumbuhan tanaman di tempat gelap memang
cederung lebih cepat, akan tetapi tumbuhan tersebut tampak layu dan kekuningan,
tidak seperti tumbuhan yang mendapatkan cahaya yang cukup. Hal ini memandakan
adanya perbedaan yang sangat drastis antara tumbuhan yang memperoleh cahaya
yang cukup dengan tumbuhan yang tumbuh dengan kekurangan cahaya.
VIII. Kesimpulan
Dari data
diatas, dapat disimpulkan bahwa tanaman yang hidup di tempat yang gelap akan
lebih cepat pertumbuhannya,karena hormon auksin akan bekerja lebih
maksimal dibandingkan dengan tanaman yang hidup di tempat yang terang dan
ditempat yang terkena cahaya matahari secara langsung. Akan tetapi,tanaman yang
hidup di tempat gelap daunnya akan bewarna kuning/pucat dan batangnya lemas
karena tanaman tersebut tidak dapat melakukan fotosintesis.
DOKUMENTASI
dokumentasi punya sendiri aja ya... (^_^)
Wassalamu’Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…..