Sahabatku, nih ada lagi salah satu tugas makalah biologi. Mudah-mudahan berguna ya..... eitss, tapi ingat! kalau kalian mau pada copast jadi penCOPAST yang kreatif! jangan semua diambil, diubah sedikit lah.... OK, OK, OK, Sahabatku. Aku tidak larang copast loh, hanya sekedar mengingatkan aja!
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Lingkungan adalah kesatuan
ruang yang meliputi seluruh benda, daya keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di
dalamnya manusia dan aktivitasnya. Komponen lingkungan hidup terdiri dari
faktor abiotik (tanah, air, udara, cuaca, suhu) dan faktor biotik (tumbuhan dan
hewan, termasuk manusia).
Lingkungan hidup, baik abiotik maupun biotik
memengaruhi dan dipengaruhi oleh manusia. Semua yang terdapat pada lingkungan
dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia, karena
lingkungan memiliki daya dukung. Daya dukung lingkungan adalah kemampuan
lingkungan untuk mendukung kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Makhluk hidup harus mampu
menyesuaikan diri dengan lingkungan agar dapat bertahan hidup dan
mempertahankan keberadaannya (eksistensi). Untuk mempertahankan kelangsungan
hidup organisme, diperlukan adanya hubungan timbal balik (interaksi) antara
kelompok-kelompok organisme dengan lingkungan hidupnya Kondisi lingkungan yang
alami dengan segala keragaman interaksinya dapat menjaga keseimbangan alam.
Keseimbangan lingkungan secara
alami dapat berlangsung karena beberapa hal, yaitu komponen-komponen yang ada
terlibat dalam reaksi-reaksi dan berperan sesuai kondisi keseimbangn,
pemindahan energi (arus energi), dan siklus biogeokimia dapat berlangsung. Namun
tidak menutup kemungkinan kondisi lingkungan yang demikian tersebut dapat
mengalami perubahan akibat campur tangan manusia dengan segala pemenuhan
kebutuhan yang melampaui batas. Gangguan tersebut juga dapat berupa pengurangan
fungsi dari komponen atau hilangnya sebagian komponen yang dapat menyebabkan
putusnya mata rantai dalam ekosistem.
Oleh karena itu, adapun tujuan
penyusunan makalah ini yaitu :
1.
Untuk
mengetahui apa saja faktor-faktor penyebab perubahan lingkungan
2.
Untuk
mengetahui bagaimana dampak perubahan lingkungan yang disebabkan oleh manusia
terhadap keseimbangan ekosistem
3.
Untuk
mengetahui apa saja prinsip yang perlu diperhatikan sehubungan dengan penerapan
etika lingkungan
4.
Untuk
mengetahui tujuan dan upaya pengelolaan lingkungan
B.
RUMUSAN
MASALAH
1. Apa saja faktor-faktor penyebab perubahan lingkungan ?
2. Bagaimana dampak perubahan lingkungan yang disebabkan
oleh manusia terhadap keseimbangan ekosistem ?
3. Apa saja prinsip yang perlu diperhatikan sehubungan
dengan penerapan etika lingkungan ?
4. Apa tujuan dan upaya pengelolaan lingkungan ?
C.
HIPOTESIS
Faktor-faktor penyebab perubahan
lingkungan meliputi faktor alam dan faktor manusia. Faktor alam tersebut dapat
disebabkan oleh bencana alam sedangkan faktor manusia disebabkan oleh ulah
manusia yang dapat mengganggu keseimbangan ekosistem. Oleh karena itu, perlu
diterapkan prinsip etika lingkungan yang meliputi kebijaksanaan manusia dalam
bergaul dengan lingkungannya. Etika lingkungan tersebut memerlukan pengelolaan
lingkungan secara baik dan efisien, contohnya reboisasi, melakukan proses daur
ulang sampah, konservasi air dan tanah, dan sebagainya.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Faktor-faktor Penyebab Perubahan Lingkungan
Perubahan lingkungan dapat terjadi secara
alami maupun disebabkan oleh kegiatan manusia.
1.
Perubahan
Lingkungan Secara Alami
Faktor
alami yang menyebabkan perubahan keseimbangan komponen biotik dan abiotik meliputi bencana alam, contohnya gempa
bumi, letusan gunung berapi, banjir, tanah longsor, kebakaran
hutan, badai, bahkan tsunami. Bencana alam tesebut dapat mengubah lahan pertanian
menjadi danau, kawasan yang telah tertata menjadi porak-poranda, dan
menyebabkan terputusnya rantai makanan akibat menurunnya populasi suatu jenis
makhluk hidup yang menunjukkan bahwa
keseimbangan lingkungan sudah terganggu.
2.
Perubahan
Lingkungan yang disebabkan oleh Kegiatan Manusia
Dibanding komponen
biotik lainnya, manusia merupakan
komponen biotik yang mempunyai
pengaruh ekologi terkuat di biosfer
bumi ini. Dengan kemampuannya untuk mengembangkan ilmu dan teknologi, manusia
mempunyai pengaruh yang sangat besar baik pengaruh yang memusnahkan ekosistem
maupun yang meningkatkan ekosistem. Dalam upaya memenuhi kebutuhan hidupnya
manusia mampu mengubah lingkungan sesuai dengan yang diinginkan tanpa memedulikan bahwa ulah manusia tersebut dapat
mengganggu keseimbangan lingkungan.
Berikut ini beberapa kegiatan manusia
yang mengakibatkan perubahan lingkungan :
a.
Penebangan
dan Pembakaran Hutan
b.
Penggunaan
bahan-bahan kimia dan pestisida secara berlebihan
c.
Eksploitasi
sumber daya laut
d.
Perpindahan
penduduk
e.
Penggunaan
kendaraan bermotor
f.
Perburuan
liar
g.
Perusakan
terumbu karang
B.
Dampak Perubahan Lingkungan yang Disebabkan Oleh Manusia
Terhadap Keseimbangan Ekosistem
1. Penebangan dan Pembakaran Hutan
Manusia melakukan penebangan dan pembakaran hutan secara liar demi membuka
lahan pertanian, pemukiman, serta mengambil kayu dari hutan sebagai bahan dalam
membuat perlengkapan rumah tangga. Kegiatan tersebut tentu saja membuat hutan
menjadi gundul. Beberapa populasi tumbuhan berkurang bahkan punah, beberapa
hewan yang masih hidup kehilangan tempat tinggal. Mereka pun harus mengungsi
untuk mendapatkan tempat tinggal baru yang menuntut mereka untuk mampu
beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Hewan yang tidak mampu beradaptasi pun
akan mati. Selain itu, hutan yang gundul tidak mampu menahan dan menyimpan air
sehingga daerah menjadi tandus, bahkan rawan bencana alam seperti tanah longsor
dan banjir. Keseimbangan ekosistem pun terganggu
2.
Penggunaan
bahan-bahan kimia dan pestisida secara berlebihan
Manusia menggunakan bahan kimia untuk keperluan rumah
tangga, pertanian, maupun industri. Salah satunya adalah penggunaan detergen
sebaga bahan pembersih. Bahan ini menghasilkan busa yang dapat mencemari
lingkungan. Apalagi jika busa tersebut dialirkan ke perairan. Busa detergen
akan menutupi permukaan perairan sehingga sinar matahari tidak dapat menembus
perairan. Proses fotosintesis tumbuhan air menjadi terganggu. Akibatnya
tumbuhan kekurangan makanan dan akhirnya mati. Matinya tumbuhan air akan
menyebabkan persediaan oksigen menjadi berkurang sehingga hewan air yang
kekurangan oksigen ikut mati.
Contoh lainnya adalah penggunaan pestisida yang
berlebihan untuk memberantas hama tanaman yang dapat membunuh hewan lain yang
lebih menguntungkan. Keadaan-keadaan tersebut dapat memengaruhi keseimbangan
ekosistem.
3.
Eksploitasi
sumber daya laut
Dilakukannya
eksploitasi sumber daya alam secara intensif terkadang mengarah kepada over ekploitasi. Ketika
pemanfaatan lebih besar dari pada ketersediaan maka akan terjadi pemanfaatan
yang berlebihan. Salah satu sumber daya laut yang telah diekploitasi secara
berlebihan adalah sumber daya perikanan. Meskipun secara keseluruhan sumber
daya perikan laut baru dimanfaatkan sekitar 38 % dari total potensinya, namun di wilayah
perairan yang padat penduduk dan padat
industri menunjukkan bahwa beberapa stok sumber daya perikanan telah mengalami kondisi tangkap lebih (overfishing)
dan jumlahnya semakin menurun.
Eksploitasi
sumber daya laut ini umumnya berupa kegiatan pengeboran minyak di laut.
Kegiatan ini dapat menyebabkan pencemaran apabila terjadi kebocoran sehingga
menyebabkan minyak mencemari laut. Sinar matahari yang dibutuhkan dalam proses
fotosintesis tanaman air akan terhalang oleh minyak yang menutupi permukaan.
Sehingga jumlah oksigen berkurang dan hewan laut kesulitan bernapas. Hal ini
akan mengganggu ekosistem laut.
4.
Perpindahan
penduduk
Perpindahan penduduk mengakibatkan daerah yang di datangi
menjadi sangat padat akibat jumlah pemukiman yang terbatas. Hal ini akan memicu
terbentuknya pemukiman kumuh yang memengaruhi kualitas kesehatan manusia dan
menyebabkan pencemaran lingkungan semakin meningkat sehingga dapat mengganggu
keseimbangan ekosistem
5.
Penggunaan
kendaraan bermotor
Dalam menjalankan kendaraan bermotor dibutuhkan bahan
bakar, baik itu bensin maupun solar. Namun pembakaran bahan bakar tersebut
menyebabkan polusi udara. Pembakaran tersebut menghasilkan gas karbon dioksida
sehingga bumi menjadi semakin panas. Akibatnya, banyak makhluk hidup yang sulit
beradaptas. Beberapa diantara mereka akan mati sehingga akan mengganggu
keseimbangan ekosistem.
6.
Perburuan
liar
Sebagian manusia gemar melakukan perburuan liar terhadap
hewan dan tumbuhan dengan tujuan tertentu. Perburuan tersebut dapat
mengakibatkan kelangkaan hewan dan tumbuhan. Jika tidak dihentikan, perburuan
liar dapat mengakibatkan kepunahan. Akibatnya, keseimbangan ekosistem menjadi
terganggu
7.
Perusakan
terumbu karang
Terumbu karang merupakan rumah bagi hewan-hewan laut.
Warnanya yang indah membuat sebagian kalangan
mengambilnya untuk dijadikan hiasan. Pengambilan ini tentu mengancam
keberadaan terumbu karang. Apalagi terumbu karang membutuhkan waktu yang sangat
lama untuk dapat terbentuk kembali. Akibatnya, ikan-ikan kehilangan tempat
tinggal. Ekosistem laut menjadi terganggu. Jika dibiarkan, lambat laun
ikan-ikan akan punah.
Perburuan Liar
C. Prinsip
yang Diperhatikan Sehubungan Dengan Penerapan Etika Lingkungan
Etika lingkungan adalah kebijaksanaan moral manusia dalam bergaul dengan
lingkungannya. Etika lingkungan diperlukan agar setiap kegiatan yang
menyangkut lingkungan dipertimbangkan secara cermat sehingga keseimbangan
lingkungan tetap terjaga. Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan sehubungan
dengan penerapan etika lingkungan antara lain :
a.
Manusia merupakan bagian dari
lingkunganyang tidak terpisahkan sehingga perlu menyayangi semua kehidupan dan
lingkungannya selain dirinya sendiri.
b.
Manusia hendaknya selalu berupaya untuk
menjaga kelestarian, keseimbangan, dan keindahan alam.
c.
Kebijaksanaan penggunaan sumber daya
alam yang terbatas termasuk bahan energi
d.
Lingkungan disediakan bukan untuk
manusia saja tetapi untuk semua makhlk hidup
e.
Ditetapkannya undang undang sebagai
bentuk kepedulian pemerintah terhadap lingkungan.lingkungan perlu dikelola
dengan baik.
Adapun tuntutan suatu etika
lingkungan dapat di uraikan
sebagai berikut:
1)
Manusia harus belajar untuk menghormati
alam. Alam dilihat tidak sematamata sebagai sesuatu yang berguna bagi manusia,
melainkan yang mempunyai nilai sendiri. Jika
terpaksa manusia mencampuri proses-proses alam, maka tidak dilakukan secara menyeluruh dan terus menerus agar tetap terjaga keutuhannya.
2)
Manusia harus memberikan suatu perasaan
tanggung jawab khusus terhadap lingkungan lokal. Agar lingkungan manusia
bersih, sehat, alamiah, dan
diupayakan agar manusia tidak membuang sampah
seenaknya,
3)
Manusia harus merasa bertanggung jawab
terhadap kelestarian biosfer. Untuk itu, diperlukan sikap peka terhadap
kehidupan.
4)
Etika lingkungan hidup menuntut larangan
keras untuk merusak, mengotori,
mematikan, menghabiskan, menyia-nyiakan, melumpuhkan, membuang
dan meracuni lingkungan.
5)
Solidaritas dengan generasi-generasi
yang akan datang. Harus menjadi acuan dalam komunikasi dengan lingkungan
6)
Kesadaran Lingkungan
Hasil penelitian teoritik tentang
kesadaarn lingkungan hidup dari Neolaka (1991), menyatakan bahwa kesadaran
adalah keadaan tergugahnya jiwa terhadap sesuatu, dalam hal ini terhadap
lingkungan hidup, yang dapat terlihat dari perlaku dan tidakan masing-masing
individu
Etika
lingkungan atau ekologi juga dapat dibagi menjadi dua macam, antara lain :
1.
Etika
ekologi dalam.
Etika ekologi dalam adalah pendekatan
terhadap lingkungan yg melihat pentingnya memahami lingkungan sebagai
keseluruhan kehidupan yg saling menopang, sehingga semua unsur mempunyai arti
dan makna yang sama. Prinsipnya, semua bentuk kehidupan memiliki nilai bawaan
dan karena itu memiliki hak untuk menuntut penghargaan karena harga diri, hak
untuk hidup, dan hak untuk berkembang. Kesimpulannya adalah lingkungan moral
harus melampaui spesies manusia dengan memasukkan komunitas yang lebih luas,
yaitu komunitas yang menyertakan binatang dan tumbuhan serta alam. Dengan
demikian lingkungan patut dihargai dan diperlakukan dengan cara yang baik. Secara
umum, etika ini menekankan hal-hal sebagai berikut :
a.
Manusia adalah
bagian dari alam
b.
Menekankan hak
hidup mahluk lain, walaupun dapat dimanfaatkan oleh manusia, tidak boleh
diperlakukan sewenang-wenang
c.
Prihatin akan perasaan semua mahluk dan sedih
jika alam diperlakukan sewenang-wenang
d.
Kebijakan manajemen lingkungan bagi semua
mahluk
e.
Alam harus dilestarikan dan tidak dikuasai
f.
Pentingnya melindungi keanekaragaman hayati
g.
Menghargai dan
memelihara tata alam
h.
Mengutamakan
tujuan jangka panjang sesuai ekosistem.
2.
Etika ekologi
dangkal
Etika ekologi dangkal adalah
pendekatan terhadap lingkungan yang menekankan lingkungan sebagai sarana untuk
kepentingan manusia. Pada umumnya para ahli memiliki pandangan bahwa alam
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Etika ini dapat digolongkan
menjadi dua yaitu etika antroposentris
yang menekankan segi estetika dari alam dan etika
entroposentris yang mengutamakan kepentingan generasi penerus. Adapun etika
yang antroposentris ini memahami bahwa alam merupakan sumber hidup manusia.
Etika ini menekankan hal-hal sebagai berikut :
a.
Manusia
terpisah dari alam
b.
Mengutamakan hak-hak manusia atas alam tetapi
tidak menekankan tanggung jawab manusia.
c.
Mengutamakan perasaan manusia sebagai pusat
keprihatinannya
d.
Kebijakan dan
manajemen sunber daya alam untuk kepentingan manusia
e.
Norma utama adalah untung rugi.
f.
Mengutamakan
rencana jangka pendek
g.
Pemecahan
krisis ekologis melalui pengaturan jumlah penduduk khususnya dinegara miskin
h.
Menerima secara
positif pertumbuhan ekonomi
D. Tujuan dan upaya pengelolaan lingkungan
Pengelolaan lingkungan adalah upaya
terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksnaan
penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan, dan
pengendalian lingkungan hidup. Adapun tujuan pengelolaan lingkungan antara lain
:
a.
Mencapai kelestarian hubungan manusia dengan
lingkungan hidup sebagai tjuan membangun manusia seutuhnya
b.
Mewujudkan manusia sebagai pembina
lingkungan
c.
Mengendalikan pemanfaat sumber daya
secara bijaksana
d.
Melaksanakan pembangungan berwawasan
lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan mendatang
e.
Melindungi negara terhadap dampak di
luar wilayah negara yang menyebabkan kerusakan dan pencemaran lingkungan
Berdasarkan tujuan tersebut, maka beberapa upaya pengelolaan lingkungan yang
dapat dilakukan, antara lain :
a.
Melakukan
perlindungan hutan dengan cara antara lain: menebang
b.
hutan
secara selektif, melakukan reboisasi yang berfungsi sebagai penahan
angin dan pengikat tanah, mencegah terjadinya
kebakaran hutan, pangadaan taman nasional, dan lain-lain.
c.
Menggunakan pestisida dan pupuk sesuai dosis
yang dianjurkan.
d.
Mengolah limbah sebelum dibuang ke sungai atau
ke saluran air yang lain.
e.
Tidak
membuang sampah sembarangan.
f.
Melakukan
proses daur ulang untuk sampah yang bisa dimanfaatkan.
g.
Melindungi
dan mengembangkan hewan dan tumbuhan, khususnya hewan dan tumbuhan yang langka.
Perlindungan tersebut dapat melalui suka margasatwa, cagaralam, taman nasional,
dll, serta membantu perkembangbiakan hewan dan tumbuhan melalui sebuah tempat
penangkaran
h.
Melakukan konservasi tanah dan air
i.
Larangan
internasional yang lebih keras dan usaha perlindungan untuk melindungi habitat
alam dan mencegah pembunuhan dan perdagangan satwa liar.
j.
Larangan
produksi dan penggunaan chlorofluorocarbon (CFC), yaitu senyawa yang
dapat membuat ozon berlubang.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
a. Faktor-faktor perubahan lingkungan meliputi faktor
perubahan lingkungan secara alami dan faktor perubahan lingkungan karena ulah
manusia
b. Dampak yang ditimbulkan oleh perubahan lingkungan
diantaranya mengganggu keseimbangan ekosistem, merugikan manusia, mengakibatkan
punahnya berbagai makhluk hidup, dan lain-lain
c. Salah satu prinsip etika lingkungan yaitu manusia
hendaknya selalu berupaya untuk menjaga kelestarian, keseimbangan, dan
keindahan alam.
d. Salah satu tujuan pengelolaan lingkungan adalah
mengendalikan pemanfaatan sumber daya secara bijaksana, contohnya tidak
mengeksploitasi sumber daya alam secara berlebihan
B.
SARAN
1. Senantiasa menjaga keseimbangan dan kelestarian
lingkungan sekitar.
2.
Pemerintah tidak boleh lemah dalam pengawasan
dan penegakan peraturan tentang pengelolaan lingkungan.
3.
Diharapkan untuk mengadakan sosialisasi
pemahaman dampak perubahan lingkungan dan etika lingkungan kepada masyarakat
untuk meningkatkan kepedulian terhadap keberadaan lingkungan dan makhluk hidup
disekitarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Sulistyorini, Ari. 2009. BIOLOGI 1 Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Buku Sekolah
Eletronik
Kistinnah, Idun & Endang Sri Lestari. 2009. BIOLOGI Makhluk Hidup dan
Lingkungannya SMA/MA. Jakarta: Buku Sekolah Elektronik
Ferdinand P. Fictor & Moekti Ariebowo. 2009. Praktis Belajar BIOLOGI Untuk
SMA/MA Kelas X. Jakarta: Buku
Sekolah Elektronik
Suwarno. 2009. Panduan
Pembelajaran BIOLOGI untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta:
Buku Sekolah
Elektronik
http://www.google.com
lingkungan sama ekosistem beda atau sama kak?
BalasHapus